NAHWU TASAWUF
Kalam menurut ahli nahwu adalah berkumpulnya empat
perkara yaitu: Lafadz, murokkab, mufid dan wadho’. Sedangkan Menurut Syeikh
Abdul Qoodir Al-Kuhini Kalam adalah: Susunan yang terdiri dari ucapan dan
perbuatan yang mana ucapan tersebut bisa memberikan faidah kepada yang
mendengarkan dan membangkitkan jiwa pendengar, terutama membekas pada hati
pendengar baik itu berupa ilmu ataupun nuur (cahaya) yang membekas pada hati
pendengar tersebut.
Selanjutnya, Syekh Abdul Qodir Al-Kuuhini menjelaskan
lebih lanjut bahwa: apabila kalam yang keluar dari dalam hati dan juga masuk
kehati, maka ini akan memberikan faidah berupa kecintaan, kerinduan dan
ketakutan. Tetepi jika kalam itu hanya keluar dari lisan saja maka kalam
tersebut hanya akan masuk pada telinga saja, lebih lanjut Syeikh Abdul Qodir
Menjelaskan bahwa menurut para Hukamaa’ kalam adalah susunan dari ucapan dan
perbuatan. Apabila kalam (ucapan yang tidak disertai dengan perbuatan, maka
kalam tersebut tidak akan memberikan faidah dihati yang mendengarkan dan ini
merupakan ucapan atau hanya omong kosong.
Dalam
ilmu nahwu, kalimat dibagi menjadi 3, yaitu isim, fi’il dan huruf.
Kalimat
di ibaratkan adalah manusia, dalam diri manusia ada tiga sifat yang melakat.
Yaitu sifat malaikat, sifat hewan dan sifat setan.
Jika
kalimat fiil adalah kalimat yg menunjukkan makna diri sendiri yang bersamaan
dengan zaman, maka inilah sifat malaikat yang harus dimiliki oleh manusia,
karena malaikat selalu ta’at dan patuh kepada alloh swt. jika manusia memiliki
sifat ini maka akan manusia tersebut akan memiliki derajat yg tinggi disisi
alloh. Jika di hubungkan, kalimat fiil adalah symbol pembersihan jiwa dari
sifat2 yang tercela.
Kalimat
isim adalah kalimat yg menunjukkan makna diri sendiri yg tidak bersamaan dengan
zaman, ini menggambarkan manusia yg mengenal dirinya sendiri dari lahiriyahnya
saja, tanpa tau bathiniyah, tidak mengenali dirinya yg sebenarnya. Tdk bisa
membedakan antara sifat malaikat, hewan dan setan. Sebagaimana kita tahu, bahwa
malaikat adalah makhluk yg selalu taat dan patuh kepada perintah alloh swt,
sedangkan hewan adalah makhluk yg hanya makan, tidur, berkalahi dan memnuhi
keinginan hawa nafsu, sedangkan setan selalu menebarkan benih2 permusuhan,
menjerumuskan kejalan kesesatan.
Kalimat
huruf adalah kalimat yang tidak akan berfungsi jika tidak ada kalimat lain. Ini
menggambarkan sifat setan yang ada dalam diri manusia, karena sifat kalimat
huruf ini selalu mempengaruhi kalimat yg lain untuk mengikuti keinginannya.
Begitupun dengan setan selalu menggoda dan menjerumuskan manusia kedalam
keseatan yg nyata. Namun, setan tidak akan berfungsi jika manusia mampu
mengenali dirinya sendiri lahiriyah dan bathiniyah nya. Karena, “man
‘arofa nafsahu faqod ‘arofa robbahu”. (barang siapa yang mengetahui
dirinya sendiri, maka akan mengetahui tuhannya). Manusia yg dekat dengan tuhan
tidak akan pernah bisa di goda oleh syetan.
0 Response to "NAHWU TASAWUF"
Posting Komentar