-->

Kiai Gaul

Ajengan Rijaluddin, atau biasa disapa Ajengan (Kiyai) Jalu, suatu saat kebetulan ketemu tetangganya di kota kabupaten. Tetangganya itu bernama Fulanah. Dulu, Fulanah sering turut mengaji bersama teman-temannya di majelis ta’lim ajengan Jalu, di kampung Hanjuang.
Sekarang, setelah pindah di kota kabupaten, Fulanah lepas kerudung kena pengaruh lingkungan. Meski rada malu-malu, ia mengucap salam pada ajengan Jalu, seraya bertanya tentang kabar beliau. Ajengan pun balik bertanya:
“Dari mana atau mau kemana, Fulanah?” tanya Ajengan Jalu.
“Dari salon, habis di-rebonding, Pak Ajengan,” jawabnya sambil menunduk. Sementara jarinya mengelus-elus rambut lurusnya yang terurai sambil sedikit menahan malu karena telah lepas jilbab.
“Rebonding itu apa maksudnya?” tanya ajengan seraya kulit dahinya berkerut hampir saja melipat. Maklum, kiyai sejati kerjanya ngaji tak ada waktu unuk lihat TV.

Baca Juga

“Rebonding itu rambutnya dilurusin, Pak Ajengan, seperti ini,” jawabnya sambil menggerakkan kepalanya, sehingga rambutnya terlempar, seperti di iklan shampo di TV.
“Oooh,” Ajengan manggut-manggut. Rupanya Ajengan baru tahu kalau dilurusin itu bahasa kerennya di REBONDING.
Suatu hari, Ajengan Rijaludin memimpin sembahyang Jumat. Sebelum takbiratil ihram, ia menghadap makmun sambil berkata “Tolong, shafnya di-rebonding!” sambil membenarkan pecinya. Mendengar itu para makmum pada tersenyum kecut.

Related Posts

0 Response to "Kiai Gaul"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel