-->

Sambungan Kajian Kitab 'Idzotun Nasyiin


Kemunafikan menjadi sangat berbahaya, karena merupakan musuh yang kasat matayang tidak dapat diketahui dari manusia menyerang. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka kewaspadaan mutlak harus ditingkatkan untuk membendung arus propaganda orang munafik yang senantiasa berupaya menjerumuskan bangsa kedalam jurang kehancuran.


Kita harus waspada jangan sampai kita dipengaruhi oleh oleh sifat munafik ini yang menjerumuskan pada kejahatan. Sebagaimana penjelasan berikut:
Artinya: Waspadalah, jangan sampai usaha-usaha otang munafik itu mempengaruhi hati dan pikitan kalian, sehingga kalian terjerumus kedalam api kejahatan, yaitu api yang menghanguskan segala tanaman yang segar maupun kering, yang akhirnya menghauskan tanah air, tempat tinggal mereka (al-Ghalayaini).

Tertipu Perasaan Sendiri
Orang yang berjiwa lemah adalah orang yang memandang dirinya tidak seperti pendangan orang lain terhadapnya. Mereka menganggap diri mereka bijak padahal insting binatang masih mendominasi jiwa mereka. Kecenderungan inilah timbul dari sifat gharar (tertipu oleh perasaan sendiri). Al-Ghayalaini menasehati para remaja agar menjahui sifat ghurur, karena sifat ini mendorong pada sifat tercela. Seperti penjelasan sebagai berikut:
Artinya: Wahai generasi muda, saya mohon kepada Allah, agar menjaga kami semua dari sifat ghurur, tertipu oleh perasaan sendiri. Sebab, ghurur itu mendorong seseorang pada perbuatan-perbuatan tercela, dan memperindah perbuatan-perbuatan yang hina, hingga tampak olehmu, dan ghurur itu juga mendorongmu untuk melakukan kehinaan (al-Ghulayaini, tanpa tahun: 62).

Baca Juga

Bertindak tanpa Perhitungan
Kelicikan dalam pekerjaan menyebabkan kegagalan, sedangkan kecerobohan melakukan pekerjaan sebelum diperhitungkan            secara  mendalam merupakan ketidak berhasilan pula. Orang yang berakal adalah orang yang akan mempertimbangkan pekerjaannya sebelum ia menanganinya, agar tidak membawa hasil yang sia-sia. Kecerobohan (bekerja tanpa perhitungan) adalah suatu rahasia besar dari berbagai rahasia kegagalan dalam semua pekerjaan. Sebagaimana penjelasan sebagai berikut:
Artinya: Wahai generasi muda, hindarilah sikap ceroboh, sebab ia penyebab kegagalan. Jauhkanlah dirimu dari cara bekerja yang tidak disertai perhitungan cermat, sebab hal itu berakibat jatuh dan gagal (al-Ghalayaini, tanpa tahun: 29).

Related Posts

0 Response to "Sambungan Kajian Kitab 'Idzotun Nasyiin"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel