Pengertian Raudharul Athfal
Logo RA Ma'arif NU Baitul Ulum |
Raudatul Athfal (disingkat
RA) merupakan jenjang pendidikan anak usia dini (yakni Pendidikan Anak dibawah
Usia 6 Tahun) dalam bentuk pendidikan formal, di bawah pengelolaan Kementerian
Agama
RA setara dengan taman
kanak-kanak (TK), di mana kurikulumnya ditekankan pada pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar
anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Di Indonesia, menempuh
pendidikan TK/RA tidaklah wajib. Namun dalam perkembangannya, banyak sekolah
dasar yang mewajibkan calon siswanya lulus TK/RA.
RA singkatan dari
Raudhatul Athfal. Diambil dari istilah bahasa Arab. Raudhah artinya taman,
sedangkan Athfal artinya kanak-kanak. RA berada dibawah naungan Departemen
Agama melalui SK Menag. Yang dikelola secara profesional oleh guru-guru RA
dalam wadah IGRA (Ikatan Guru Raudhatul Athfal). Selain materi umum, RA memperkenalkan
pula dasar-dasar ajaran agama Islam kepada anak didiknya.
Sedangkan TK adalah
singkatan dari Taman Kanak-Kanak, sebuah TK berdiri dengan adanya SK dari
Mendiknas sehingga jelas bahwa TK merupakan output dari Departemen Pendidikan
Nasional. Tk dikelola secara professional oleh guru-guru TK dalam wadah IGTK
(Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak). Untuk usia anak didik yang belajar di RA sama
dengan anak yang belajar di TK yaitu antara 4 – 6 tahun.
Adapun TK Islam Terpadu
sudah tentu beda dengan TK pada umumnya karena muatan agamanya . Mulai dari pakaian seragam, tata cara
mengawali pembelajaran, dan lain lain sangat kental dengan nuansa Islami.
Misalnya hafalan Hadist ,Qur’an dan doa . Sudah biasa bagi anak anak murid
menyebut suatu hadist lengkap dengan artinya .
RA setara dengan taman
kanak-kanak (TK), di mana kurikulumnya ditekankan pada pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar
anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Di Indonesia, menempuh
pendidikan TK/RA tidaklah wajib. Namun dalam perkembangannya, banyak sekolah
dasar yang mewajibkan calon siswanya lulus TK/RA.
RA dan TK sama sama
pendidikan anak usia 4-6 tahun pada jalur formal yang diakui pemerintah dan
tercantum dalam UU RI No 20 tahun 2003.
Trus apa dong bedanya?
1. TK itu dikelola oleh DikNas, sedangkan RA dikelola oleh
Departemen Agama (DepAg) yang kini berubah nama menjadi Kementrian Agama
(KemenAg).
2. Pendidikan di TK biasanya bersifat umum, sedangkan RA lebih
menekankan pada keagamaannya.
3. Anak-anak di TK agamanya bisa macam-macam, ada islam,
kristen, katolik dll. Tapi kalau anak RA hanya islam. Kita bisa lihat ada TK
Kristen, tapi kita tidak akan menemukan RA Kristen.
4. Dari segi seragam, anak TK ada yang menggunakan seragam
islami ada juga yang bebas, kan agamanya juga tidak mesti islam. Tapi semua
anak RA berseragam islami, begitu pula gurunya. (kalau ada guru RA yang tidak
berkerudung, masih perlu dipertanyakan tanggung jawabnya sebagai guru RA)
Taman kanak-kanak (bahasa
Inggris: kindergarten), disingkat TK, adalah jenjang pendidikan anak usia dini
(usia 6 tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal. Kurikulum TK
ditekankan pada pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut.
Lama masa belajar seorang
murid di TK biasanya tergantung pada tingkat kecerdasannya yang dinilai dari
rapor per semester. Secara umum untuk lulus dari tingkat program di TK selama 2
(dua) tahun, yaitu:
1. TK 0 (nol) Kecil (TK kecil) selama 1 (satu) tahun
2. TK 0 (nol) Besar (TK besar) selama 1 (satu) tahun
Umur rata-rata minimal
kanak-kanak mula dapat belajar di sebuah taman kanak-kanak berkisar 4-5 tahun
sedangkan umur rata-rata untuk lulus dari TK berkisar 6-7 tahun. Setelah lulus
dari TK, atau pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah lainnya yang
sederajat, murid kemudian melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi di
atasnya, yaitu Sekolah Dasar atau yang sederajat.
Undang-undang Nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat 14 menyatakan :
” Pendidikan anak usia
dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan
untuk membentuk pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.
TK merupakan bentuk
pendidikan anak usia dini yang berada pada jalur pendidikan formal, sebagai
mana dinyatakan dalam Undang-undang Sistem pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun
2003 Pasal 28 “Pendidikan aak usia dini pada jalur pendidikan formal benrbentuk
Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal, atau bentuk lain yang sederajat”.
TK adalah jenjang
pendidikan formal pertama yang memasuki anak usia 4-6 tahun, sampai memasuki
pendidikan dasar. Menurut Peraturan Pemerintah nomor 27 tahun 1990, tentang
pendidikanprasekolah BAB I pasal 1 disebutkan; “Pendidikan prasekolah adalah
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak
didik diluar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar (Depdikbud,
Dirjen dikdasmen,1994: 4).
Jika dilihat dari lembaga
yang menaungi maka arti RA dan Arti TK atau Pengertian RA Pengertian TK adalah
Pada dasarnya RA dan TK
itu memang sama. Raudhatul Athfal kan artinya Taman Kanak – Kanak juga. RA dan TK
sama sama pendidikan anak usia 4-6 tahun pada jalur formal yang diakui
pemerintah dan tercantum dalam UU RI No 20 tahun 2003.
Mari kita cermati
perbedaannya berikut:
1. TK itu dikelola oleh DikNas, sedangkan RA dikelola oleh
Departemen Agama (DepAg) yang kini berubah nama menjadi Kementrian Agama
(KemenAg).
2. Pendidikan di TK biasanya bersifat umum, sedangkan RA lebih
menekankan pada keagamaannya.
3. Anak-anak di TK agamanya bisa macam-macam, ada islam,
kristen, katolik dll. Tapi kalau anak RA hanya islam. Kita bisa lihat ada TK
Kristen, tapi kita tidak akan menemukan RA Kristen.
4. Dari segi seragam, anak TK ada yang menggunakan seragam
islami ada juga yang bebas, kan agamanya juga tidak mesti islam. Tapi semua
anak RA berseragam islami, begitu pula gurunya. (kalau ada guru RA yang tidak
berkerudung, masih perlu dipertanyakan tanggung jawabnya sebagai guru RA)
Berdasarkan hal tersebut
maka pendidikan prasekolah bertujuan untuk membantu meletakan dasar kearah
perkembangan sikap pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan
oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk
pertumbuhan tingkat penalaran anak didik serta perkembangan selanjutnya. Menyambut Positif maraknya TK/RA
Masyarakat Menyambut
positif terhadap perkembangan pendidikan anak TK / RA . Hal tersebut
mengisyaratkan bahwa masyarakat kita memiliki kepedulian besar terhadap dunia
pendidikan khususnya pendidikan anak. Setidaknya ada dua keuntungan dengan
maraknya TK/RA diwilayah Kita. Pertama bagi masyarakat, mereka dapat dengan
leluasa memilih TK/RA mana yang ‘terbaik’ menurut mereka.
Keuntungan yang kedua
adalah bagi pengelola TK/RA. Sebenarnya ini adalah sebuah keuntungan yang
sekaligus juga sebuah tantangan. Karena dengan banyaknya TK/RA , para pengelola
harus lebih giat mengadakan revolusi-revolusi pendidikan guna meningkatkan
kualitas dan profesionalisme pegawainya. Logikanya jika pengelola TK/RA
bersikap statis terhadap perkembangan zaman dan selalu menggunaka metode-metode
yang konservatif, maka jangan harap masyarakat mau melirik TK/RA tersebut.
Banyak alasan orang
tua/wali mempercayakan pendidikan buah hatinya pada TK/RA. Ada yang beralasan
karena tuntutan zaman yang mendesak anak untuk cerdas dalam hal IPTEK dan IMTAQ
sejak dini. Ada juga yang beralasan sebagai syarat masuk SD. Karena ada
beberapa Sekolah Dasar yang menginginkan siswa kelas pertamanya sudah pandai
membaca, menulis, dan berhitung tingkat dasar. Namun ada pula hanya “ mengikuti
tetangga” .
Islam sendiri memang
menganjurkan kepada orang tua /wali untuk memperhatikan pendidikan anak bagi
buah hatinya. Jangan sampai sang anak tidak mendapatkan pendidikan yang layak
sehingga masa depan mereka menjadi suram.
Memilih sekolah untuk
anak.
Sebagai orang tua / wali
siswa hendaknya memilih pendidikan yang dikelola secara serius dan
professional. Hal tersebut sesuai dengan sunnah Rasulullah yang menganjurkan suatu pekerjaan harus
diserahkan kepada yang ahli dalam bidangnya.Untuk memillih TK/RA yang
berkualitas tidaklah sulit. Kita dapat
mengetahuinya dari masyarakat sekitar.
Bertanyalah pada mereka
dan mintalah penilaian mereka tentang TK/RA tersebut. Atau kita juga bisa
menyaksikan sendiri output dari TK/RA tersebut.Apakah setelah tamat TK/RA
banyak siswanya yang pandai membaca, menulis, dan berhitung? Bagaimana akhlak
siswanya? Dan lain-lain. Prestasi yang diraih TK/RA dalam event-event
perlombaan berskala kecil maupun besar juga bisa menjadi referensi orang tua
untuk memilih TK /RA.
Peran Orang Tua Terhadap
Pendidikan Anak.
Pada dasarnya TK/RA hanya
membantu peran orang tua/wali dalam hal pendidikan. Jadi penggerak utamanya
tetap orang tua /wali dari anak tersebut. Sekalipun kita telah memasukan anak
ke TK/RA yang berkualitas bukan berarti orang tua/wali bisa ‘mencuci tangan’
dengan bebas.. Karena tanggung jawab pendidikan anak di dunia dan di akhirat
kelak ada di pundak orang tua.
Pada usia dini merupakan
masa-masa Golden Age, pada masa golden age berumur 0-6 tahun pada masa ini otak
anak berkembang 80%. Pada masa ini pula anak-anak mudah dibentuk oleh karena
itu anak perlu dibimbing dengan cara yang baik dan sesuai dengan usianya,
agar nantinya dia menjadi anak yang
unggul dalam agama maupun intelektualnya.
0 Response to "Pengertian Raudharul Athfal"
Posting Komentar